Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih
jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth
berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan
oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan
tersebut. Gerakan yang sia-sia
yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini,
untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi
untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari,
menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth,
yang dieja terbalik dengan huruf th tetap).
Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih
tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan
mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja
sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18
gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk
interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu
sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang
dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia
mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan
menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan
berkurang kelelahannya di penghujung hari.
Pendekatan
kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan
sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu
manajemen mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan
para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path
Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih
efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model)
membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari
pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang
Dunia II. Setelah perang
berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk
memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis.
Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz
Kids." Para perwira yang
bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan
1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk
memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Klasifikasi
Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:
·
Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai
dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan
pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
·
Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran
manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia
dan perlunya manajemen memahami manusia.
·
Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika
dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini,
pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk
menjelaskan masalah manajemen.
·
Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran
pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
·
Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen
berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal
1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai
bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
·
Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan
pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen)
Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen
bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan
kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry
Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis,
prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
1.
Pembagian kerja (division of work)
2.
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3.
Disiplin (discipline)
4.
Kesatuan perintah (unity of command)
5.
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6.
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination
of individual interests to the general interests)
7.
Pembayaran upah yang adil (remuneration)
8.
Pemusatan (centralisation)
9.
Hirarki (hierarchy)
10.
Tata tertib (order)
11.
Keadilan (equity)
12.
Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13.
Inisiatif (Inisiative)
14.
Semangat kesatuan (esprits de corps)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar