Kenapa ya kalo gw gak pernah bisa tidur cepet, pasti tidurnya pagi terus gak pernah di bawah jam 2 ?? Apa karna terbiasa kaya gitu jadinya keterusan deh ?? Terus gimana ya cara ilangin kebiasaan itu ? Karena kalo udah kaya gitu, pasti pagi-pagi nya langsung berasa ngatuk pas lagi di kampus, itu sangat mengganggu ..". Pernyataan tersebut udah hampir gw denger dari setiap temen-temen gw, mereka semua memiliki gelaja yang sama termasuk gw.
Sudah larut malam, bahkan bisa dibilang sudah pagi, belum berasa ngantuk sama sekali dan keinginan buat tidur memang gak ada, kenapa bisa begitu ya ?? Apa pernyataan temen gw di atas itu bener kalo sudah menjadi kebiasaan akan sulit dihilangkan ?? Mending kita bahas sama-sama yuk masalah ini .. n_n
Insomnia adalah nama dari gejala ini. Insomnia merupakan gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Seperti itu kurang lebihnya tentang pengertian dari Insomnia, kata Om Wikipedia..
Sudah jelas kan apa yang temen gw, gw sendiri atau mungkin kalian si pembaca alami itu termasuk dalam kategori insomnia. Sepertinya ini buka masalah yang bisa di anggap remeh yah, karena dengan adanya gejala ini juga akan membuat kita mengalami suatu gangguan fungsional saat bangun, seperti kurangnya konsentrasi dan lain sebagainya. Cukup serius bukan ??
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau karena adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan di perlukan. Salah satu terapi psikologis yang tepat dan efektif menangani insomnia ini adalah terapi Kognitif. Dalam terapi tersebut seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Hm ... cukup ribet juga ya, karna berhubung gw pun bukan anak psikologis, gw gak ngerti ni masalah terapi Kognitif ini, tapi dari penjelasan singkatnya, untuk menghilangkan penyakit insomnia ini kita harus merubah main-set pemikiran kita tentang tidur, memahami betul akan kegunaan tidur itu sendiri. Kalo salah mohon maaf ya kawan . haha
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut. Nah .. Kembali lagi ke masalah psikologis ni #Aduh. Kalo kita bergantung pada obat tidur untuk tidur setiap malamnya, itu akan membuat kita beranggapan kalo kita gak akan bisa tidur tanpa obat itu, sedangkan kalian juga pasti tau kan kalo minum obat terlalu banyak itu gak bagus, obat kan terbuat dari bahan kimia, pasti ada efeknya nanti buat tubuh kita.
Diagnosa Insomnia.
Spesialis tidur kedokteran memenuhi syarat untuk mendiagnosis berbagai gangguan tidur. Pasien dengan berbagai penyakit termasuk sindrom fase tidur tertunda sering salah didiagnosis sebagai Insomnia.
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
- Pola tidur penderita sakit jiwa
- Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.
- Tingkatan stres psikis.
- Riwayat medis.
- Aktivitas fisik.
Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.
Nah .. Kalo yang ini, di pikirin aja ya sendiri-sendiri, soalnya gw juga gak paham. Hehehe
Penyebab Insomnia.
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
- Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
- Bekerja pada malam hari.
- Sering berubah-ubah jam kerja.
- Penggunaan alkohol yang berlebihan.
- Efek samping obat (kadang-kadang).
- Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
Udah cukup Jelas ya tentang penyebab Insomnia itu sendiri. Sudah seharusnya kita menghindari hal-hal yang menjadi penyebab Insomnia dari sekarang.
Gejala Insomnia.
Gejala insomnia dapat kita kenali dengan mudah kawan, yaitu si penderita mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Jadi kalo udah beberapa hari atau bahkan beberapa minggu mengalami gejala seperti itu, kemungkinan besar Insomnia sudah mulai melanda kalian.
Pengobatan Insomnia.
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia. Jadi analisis dulu tentang diri kita atau sang penderita, baru kita bisa melakukan pengobatan sebagai berikut.
Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi hipnosis atau hipnoterapi.
Durasi Tidur dan Kematian.
Nah.. Penting di perhatikan ni kawan. Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.
Hm... Gimana kawan ?? Ternyata waktu tidur juga bisa mempengaruhi kematian ya, tidur yang kurang ataupun tidur yang berlebihan tidak baik dilakukan dengan jangka waktu panjang. Bagi kawan-kawan yang masih sayang sama hidup kalian, ayolah mulai dari sekarang kita terapkan pola hidup sehat, dimulai dari hal yang paling sederhana, yaitu Tidur. Terdengar sepele namun memiliki dampak yang cukup besar ya kawan.
Semoga artikel singkat ini bermanfaat buat teman-teman sekalian. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar