Organisasi Sekolah
ORGANISASI SEKOLAH
A. Pengertian organisasi sekolah
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan
berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar
mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa
belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu
masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat
menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai
mana peran kita didalam suatu lingkungan.
Definisi organisasi sekolah dari para ahli:
ORGANIZATION IS THE FORM OF EVERY HUMAN ASSOCIATION
FOR THE ATTAINMENT OF COMON PURPOSE (JAMES D. OONY)
AN ORGANIZATION AS A SYSTEM OF COOPERATIVE ACTIVITIES
OF TWO OR MORE PERSONS (CHESTER I. BARNARD)
Dari defini tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa
organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok
manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah
dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai
tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.
Contoh Organisasi Sekolah:
OSIS (organisasi intra sekolah), OSIS adalah
salah satu dari berbagai macam organisasi sekolah yang sering kita dengar juga
Osis berperan sebagai organisasi yang mengurus kegiatan-kegiatan siswa di
lingkungan sekolah dengan adanya pengawasan dari pihak sekolah. Osis
bertujuan untuk membina para siswa dalam berorganisasi dan juga tanggung jawab
siswa tehadap tugas yang dia terima.
B. Stuktur organisasi
Pengertian struktur organisasi sekolah
Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang
mendasari keputusan para Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu
proses perencanaan sekolah yang strategis. Organisasi sekolah juga dapat
dikatakan sebagai seperangkat hukum yang mengatur formasi dan administrasi
atau tata laksana organisasi-organisasi sekolah di Indonesia.
“Bagan 1.1. CONTOH SRTUKTUR ORGANISASI SMA NEGRI 16
MALANG”
Dari bagan1.1. di atas kita bisa melihat bagaimana
struktur organisasi sekolah dari sma negeri 16 malang yang mana tiap-tiap
organisasi sekolah mempunyai struktur organisasi yang berbeda -beda,
tetapi pada dasarnya Tiap-tiat organisasi sekolah mempunyai tujuan yang sama,
yaitu menciptakan peserta didik yang unggul serta berprestasi dalam
pembelajaran yang sudah tetapkan, sehingga sekolah pun bangga dengan bakat yang
dimiliki pesesta didiknya. Oleh karena itu struktur organisasi sekolah sangat
menentukan bagaimana sekolah itu .
Bagan 1.1. di atas tersebut adalah bagan dasar sebuah
struktur organisasi sekolah. Yang mana kekuasaan atau jabatan tertinggi dijabat
oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah
juga dibantu oleh beberapa staf dan guru. Staf dan para guru di sekolah
tersebut bekerja sebagai pembantu kepala sekolah dalam menjalankan beberapa
program yang telah dibuat untuk mencapai tujuan bersama.
Seorang ketua harus memiliki wakil ketua. Begitupun
dengan seorang kepala sekolah. Dia juga harus memiliki wakil kepala sekolah.
Wakil ini bertanggung jawab langsung dengan kepala sekolah dan berhubungan
langsung dengan semua unit kerja. Wakil kepala sekolah juga bisa bertugas
sebagai pengganti kepala sekolah apabila kepala sekolah sedang ada tugas diluar
lingkungan sekolah. Namun tugas ini haruslah ada amanat langsung dari kepala
sekolah tersebut.
Dari bagan 1.1. diatas, kita juga melihat adanya
Komite sekolah, Tata usaha, dan beberapa wakil kepala sekolah(Waka). Antara
lain, WAKA. kurikulum, WAKA. Kesiswaan . dan juga beberapa ketua program
keahlian . Seperti, Ketua program keahlian administrasi perkantoran, Ketua
program kealian penjualan, Ketua program keahlian akuntansi, Ketua program
keahlian teknologi informasi dan komunikasi(TIK). Selain itu, ada guru dan
muridnya.
Komite sekolah adalah pengawas dari luar sekolah yang
ditunjuk untuk mengawasi jalannya suatu organisasi sekolah.
Sedangkan Tata usaha adalah staf yang mengurusi keperluan sekolah, seperti
halnya dalam bidang Administrasi dan juga dokumentasi sekolah. Dan setelah itu
kepala sekolah di bantu oleh WAKA.Kurikulum yang bertugas untuk
membuat program kerja yang akan di jalankan oleh para guru sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. Dan juga WAKA.kesiswaan yang mengurus masalah
kesiswaan. Seperti, penerimaan murid baru di tahun ajaran baru ataupun siswa
pindahan dari sekolah lain.
Organisasi sekolah tersebut, juga didukung oleh
beberapa ketua program keahlian yang secara umum bertugas mengajarkan beberapa
keahlian kepada para peserta didik. Yang nantinya peserta didik diharapkan
dapat menguasai keahlian-keahlian tersebut.
Yang terpenting dalam sebuah sekolah adalah adanya
guru dan siswa. Guru adalah perangkat sekolah yang berperan penting dalam
proses pembelajaran dalam sekolah. Semua ilmu diberikan oleh guru kepada para
muridnya. Gurulah yang mengevaluasi para muridnya dan guru juga yang
bertanggung jawab memberikan pemecahan masalah yang dialami muridnya untuk
memberikan bimbingan kepada siswa yang cerdas, kurang cerdas, dan siswa
yang membandel. Namun, biasanya yang mempunyai peran lebih seperti itu adalah
wali kelas. Wali kelas adalah guru yang mengajar bidang studi tertentu, tetapi
dia juga bertanggung jawab terhadap sebuah kelas. Wali kelas ini ditunjuk langsung
oleh kepala sekolah.
Adapun peran siswa dalam organisasi sekolah adalah
sebagai peserta didik yang berkewajiban untuk menuntut ilmu sehingga nantinya
siswa ilmu yang di berikan oleh para guru kepada siswa dapat bemanfaat dimasa
depan kelak.
C. Wewenang dan tanggung jawab organisasi sekolah
Setelah mengetahui struktur sekolah seperti apa, maka
sebaiknya kita juga harus tahu apa saja wewenang dan tanggung jawab sekolah.
Sebelum itu kita lihat pengertian dari wewenang dan tanggung jawab itu sendiri.
Wewenang ( Authority
)Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada
kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama
yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan
ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi.Wewenang dapat
diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
T. Hani Handoko membagi
wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal ( pandangan klasik ) dan teori
penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang pemberian atau pelimpahan dari
orang lain. Wewenang ini berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan
secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan (
acceptance theory of authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh
kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak
tergantung pada penerima ( reciver ).
Chester Bamard mengatakan
bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila
memenuhi :
1. Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3. tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di
taati oleh bawahan maka diperlukan adannya:
1. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan
hak tersebut, dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut
jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat
dari wewenang formal, besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang
yang menduduki posisi tersebut.
b. Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari
para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi,
respek dan merasa terikat pada pimpinan.
Macam-macam kekuasaan:
1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang,
suaka, perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan
perintah atau persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari
apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan
sebagainya ) akan diterima bila tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari
nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai
pemimpinnya.
4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of
information power ) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain,
ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan
atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau
ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab
(responsibility) yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang
timbul bila seorang bawahan menerima wewenang dari atasannya. Akuntability
yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang
dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang
diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan
diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil.3.
Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain
untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang
mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan
menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang
lebih baik.
Setelah melihat pengertian wewenang dan tanggung jawab
di atas, dapat disimpulkan bahwa wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak
dari organisasi sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di
sertai pertanggung jawaban dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan
agar tujuan dapat tercapai.
Berikut ini adalah pembagian wewenang dan tanggung
jawab dalam organisasi sekolah:
Kepala sekolah
Wewenang dan Tanggung Jawab, antara
lain :
·
Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja
sekolah
·
Menjaga keterlaksanaan Pedoman Mutu
Sekolah.
·
Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan
Pembelajaran Kurikulum/Program SMK.
·
Mengembangkan SDM.
·
Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan
kependidikan.
·
Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
·
Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan
keuangan
·
Mengangkat dan menetapkan personal struktur
organisasi.
·
Menetapkan Program Kerja Sekolah
·
Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
·
Melegalisasi dokumen organisasi
·
Memutuskan mutasi siswa
·
Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga
kependidikan
·
Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.
·
Memberi pembinaan warga sekolah
·
Memberi penghargaan dan sanksi
·
Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan
Komite sekolah
Wewenang dan Tangung jawab, antara
lain:
·
Kebijakan mutu
·
Mengawasi kebijakan sekolah
KA. Tata usaha
Wewenang dan tanggung jawab tata
usaha, antara lain :
·
Menyusun dan melaksanakan program tata usaha sekolah.
·
Menyusun dan melaksanakan kegiatan keuangan sekolah.
·
Mengurus administrasi kepegawaian.
·
Mengurus administrasi kesiswaan.
·
Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.
·
Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.
·
Menyusun administrasi lainnya.
·
Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada
kepala sekolah secara berkala.
Waka. Kurikulum
Wewenang dan tanggung jawab, antara
lain:
·
Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program
·
Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan
Kurikulum/Program
·
Memantau pelaksanaan Pembelajaran
·
Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum
·
Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan
·
Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
·
Menyusun kalender pendidikan dan jadual pembelajaran
·
Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran
·
Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru
·
Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru
·
Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan
kependidikan
·
Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap
program Pembelajaran
·
Memverifikasi Kurikulum
·
Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan
try out kelas 3
Waka. Kesiswaan
Wewenang dan tanggung jawab, antara
lain:
·
Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru )
·
Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta
didik (MOS)
·
Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat
OSIS
·
Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian
semua bentuk beasiswa
·
Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K2 (ketertiban,
kedisiplinan, keamanan, dan kekeluargaan)
·
Membina program kegiatan OSIS
·
Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus Osis
·
Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran
tata tertib siswa
·
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba
·
Mengkoordinasikan ekstra kurikuler
·
Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar
Ketua program keahlian
Wewenang dan tanggung jawab, antara
lain:
·
Mengkoordinasikan tugas guru dalam pembelajaran
·
Mengkoordinasikan pengembangan bahan ajar
·
Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran
·
Memetakan dunia industri yang relevan
·
Mengkoordinasikan program praktik kerja industri
·
Melaksanakan ujian produktif
·
Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program
keahlian
·
Melaporkan ketercapaian program kerja
·
Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna
kelancaran pembelajaran di program keahlian
·
Memberi masukan penilaian kinerja pendidik
·
Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata
tertib.
·
Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
·
Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran
·
Mengusulkan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan program keahlian
Guru
Wewenang dan tanggung jawab, antara
lain:
·
Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan
pelajaran sesuai dengan bidang studi
·
Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
·
Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.
·
Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan
memeriksa hasil tugas itu untuk dinilai.
·
Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai
bahan laporan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.
·
Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi
siswa untuk memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang
kurang cerdas, dan siswa yang membandel.
·
Memperhatikan hasil ulangan EBTA, EBTANAS, dan mengisi
daftar nilai siswa.
·
Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil
kerjanya.
Siswa
Wewenang dan tanggung jawab, antara
lain:
·
Menuntut ilmu sebaik-baiknya
·
Mempertanggung jawabkan hasil pembelajarannya
·
Mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan oleh pihak
sekolah
D. Pendekatan-pendekatan organisasi sekolah
a. Peningkatan Mutu Pendidikan
Menurut Mulyani A. Nurhadi ketika menyampaikan
makalahnya pada seminar nasional Peningkatan Kualitas Pendidikan (2005)dengan
mengutip hasil penelitian yang dilakukan David Chapman dan Don Adam terhadap 19
penelitian oleh Simon dan Alexander terhadap 11 penelitian diberbagai negara
serta Woessman menunjukkan berbagai faktor yang mempengaruhi mutu hasil
pendidikan secara signifikan.
Rangkuman hasil penelitian itu dapat digambarkan
sebagai berikut:
Komponen Faktor Kunci
1. Guru/tenaga pendidik
- lama mengajar di kelas
- lamanya persiapan mengajar
- pemilihan metode mengajar
- memberikan pekerjaan rumah
- pengalaman
- tingkat pendidikan
2. Buku
- digunakan untuk belajar
- jumlah jam membaca di rumah
- digunakan untuk pekerjaan rumah
- penggunaan lembar kerja
3. Laboraturium
- efektivitas penggunaan laboratorium
4. Manajemen
- kreasi meningkatkan akuntabilitas
- kreasi mengoptimalkan sumber daya
- membagi informasi
- pemberdayaan dan komitmen
- mobilisasi masyarakat
- struktur organisasi yang mendukung
- kepemimpinan sekolah
Melalui hasil penelitian tersebut kita selayaknya
membangun pendidikan di BPKB/SKB untuk mencerdaskan dan memberadapkan bangsa
sesuai arah pembangunan nasional untuk mentransformasikan peradaban Indonesia
agraris menuju peradaban industrial yang canggih, elok, dan unggul.
b. Perencanaan Pembangunan Pendidikan
Menurut Beeby (dalam Jusuf Enoch, 1992), bahwa
perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan dalam hal
menentukan kebijaksanaan, prioritas dan biya pendidikan dengan mempertimbangkan
kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik untuk
pengembangan potensi sistem pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan
anak didik yang dilayani oleh sistem tersebut.
Permasalahan yang dihadapi pendidikan nasional kita pada
umumnya sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan rendah
2. Dinamika struktur penduduk belum terakomodasi
3. Kesenjangan tingkat pendidikan
4. Fasilitas pendidikan belum memadai
5. Kualitas pendidikan rendah
6. Manajemen belum efektif, efisien, dan akuntabel
7. Anggaran rendah
Bila demikian halnya permasalahan yang dihadapi oleh
pendidikan, maka kebijakan yang ditempuh dalam merencanakan pendidikan harus
dapat mewujudkan 3 (tiga) program kegiatan yaitu:
1. Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
2. Peningkatan mutu dan relevansi
3. Governance dan akuntabilitas
sumber
: http://oktanovia-berwandi.blogspot.com/2012/03/organisasi-sekolah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar