Kamis, 21 Desember 2017

Pengembangan Aplikasi Kecerdasan Buatan Dalam Teknologi SI Terkini

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Aplikasi atau program kecerdasan buatan dapat ditulis dalam semua bahasa komputer, baik dalam bahasa C, Pascal, Basic, dan bahasa pemrograman lainnya. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, dikembangkan bahasa pemrograman yang khusus untuk aplikasi kecerdasan buatan yaitu LISP dan PROLOG.

Artificial Intelligence sangat berguna dalam berbagai bidang bisnis, hiburan, kesehatan, sektor keuangan, dan pertahanan nasional. Karena kenyataan bahwa Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk berbagai tujuan, tergantung pada jenis AI.

Salah satu Artificial Intelligence (AI) adalah chatbotChatbot adalah sebuah layanan yang berisikan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang tersimpan pada sebuah aplikasi chat seperti Whatsapp, LINE, Telegram, dan banyak lainnya yang dapat menampilkan berbagai informasi hanya dengan memasukkan beberapa kata sederhana langsung melalui aplikasi chat atau messengerChatbotdapat disebut juga sebagai sebuah layanan personal assistant yang terdapat pada beberapa aplikasi messenger yang bertujuan untuk mempermudah dan mengerti kebutuhan manusia. Chatbot dapat merespon percakapan selayaknya manusia, yang dapat digunakan untuk melakukan banyak hal mulai dari membaca berita, memesan makanan, mengambil laundry, hingga memesan tiket pesawat. Beberapa perusahaan besar di dunia sangat concern dalam mengembangkan chatbot, kita tahu bahwa LINE dan sekarang Google sudah beramai-ramai mengembangkan chat bot.

LINE
Untuk melengkapi layanannya di Indonesia, aplikasi Line saat ini tengah mengembangkan teknologi chatbot untuk memudahkan pelaku usaha berinteraksi dengan customernya melalui aplikasi Line. Teknologi tersebut nantinya juga bisa menggantikan peran customer service dan mampu melayani lebih banyakcustomer.
Di Indonesia, Line sudah memiliki 90 juta pengguna. Line sendiri saat ini bukan lagi sekedar aplikasi pesan singkat. Dalam platformnya, Line juga sudah terintegrasi dengan aplikasi Go-Jek. Fitur terbaru yang belum lama ini diluncurkan adalah Line Pay untuk melayani transaksi pembayaran yang sudah terintegrasi dengan produk uang elektronik Mandiri e-cash.

Google Now
Google Now merupakan aplikasi asisten pribadi yang dibuat oleh Google, aplikasi ini tersedia di platform Android, iPhone, dan iPad. Dalam penggunaanya cukup mudah, kita hanya mengatakan “Ok, Google” maka akan muncul kotak voice search, kita tinggal ucapkan apa yang mau kita cari, maka si Google Now yang cerdas ini akan menampilkan hasil yang dia dapatkan dari internet ke layar smartphone. Tidak hanya itu Google Now dapat menjadi pengingat saat kita lupa layaknya seorang asisten sungguhan, seperti mengingatkan untuk pergi ke kantor dan secara otomatis memberi tahu rute menuju kantor, kelebihan lainya adalah apabila ada kecelakaan disekitar kita Google Now akan memberitahukannya melalui notifikasi. Sungguh sangat mengagumkan kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yang dimiliki Google Now.


Internet Sehat

Penggunaan Internet Sehat Bagi Pelajar

Sebelum membahas  Internet Sehat  kita harus tahu dulu apa itu internet? Internet adalah suatu jaringan komputer yang satu dengan yang lain saling terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi. Sebuah komputer dalam satu jaringan internet dapat berada di mana saja atau bahkan di seluruh Indonesia. 
Fungsi Internet
1. Internet sebagai Media Komunikasi
2. Internet sebagai media promosi
3. Internet sebagai Komunikasi Interaktif
4.Internet sebagai alat Research and Development
5. Internet sebagai Pertukaran data. 

Perkembangan teknologi internet dewasa ini begitu pesat dan telah begitu memasyarakat, tidak hanya berlaku di kalangan dewasa namun juga di kalangan anak dan remaja termasuk siswa sekolah dasar. Pesatnya perkembangan tersebut juga diiringi dengan semakin meningkatknya pengguna Internet. Hebatnya lagi pengguna terbesar saat ini adalah para pelajar SLTP diikuti oleh pelajar SLTA dan kalangan mahasiswa justru menempati urutan ketiga. Bahkan saat ini mulai maraknya pelajar SD bermain Internet baik di rumah maupun di warung-warung Internet menjadi bukti bahwa teknologi internet sudah mulai merebak bagai virus.
Makin meratanya pengguna Internet di satu sisi memang sangat menggembirakan, di sisi lain meratanya pengguna Internet hingga sampai kepada pelajar SD juga mengancam kerusakan dan dekadensi moral para pelajar, karena Internet bagaikan pisau bermata dua. Ada manfaat positif yang yang bisa diambil dan inilah Internet Sehat   namun di sisi lain Internet juga memiliki dampak negatif yang mengancam anak-anak. Sebagai bukti munculnya data dan fakta dikalangan pelajar, saat ini telah terjadi pergeseran orientasi penggunaan Internet yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar (>75%) pelajar menggunakan internet hanya untuk bermain game online dan membuka situs jejaring social. Terlebih situs jejaring sosial yang terkenal saat ini (facebook) di dalamnya sudah menyertakan fasilitas chatting, dan games. Sudah barang tentu situs ini menjadi halaman favorit yang dikunjungi para pelajar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Perkembangan teknologi internet sampai saat ini belum mempunyai formula jitu yang yang dapat berfungsi sebagai filter bagi para penggunanya. Justru dewasa ini teknologi internet semakin meradang menerjang, hal ini  jika tidak disiasati dengan cerdas maka melahirkan wabah penyakit yang begitu akut terhadap perkembangan peserta didik. Banyak contoh kongkrit yang membuat kita terperangah, betapa teknologi internet telah membawa dampak yang begitu serius karena tidak bisa memanfaatkan internet sehat.   Sebut saja, malas belajar gara-gara kecanduan game online, mengunggah situs-situs dewasa, bahkan tidak sedikit anak-anak yang menghilang dari keluarganya karena diajak oleh seseorang yang dikenal lewat jejaring sosial semacam facebook. Pada perkembangannya, jika tidak segera diatasi maka permasalahan-permasalahan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi internet mungkin akan semakin menyeramkan.

Banyaknya dampak negatif dalam penggunaan teknologi Internet bukan berarti kita menjadi antipasti terhadap teknologi yang satu ini, melarang dan mengharamkan anak-anak menggunakan teknologi khususnya Internet bukanlah jalan keluar yang tepat. Yang perlu dilakukan adalah memberikan arahan dan juga sebuah ‘warning’ kepada mereka, dampingi mereka dan sampaikan hal-hal yang positif yang dapat diambil dari internet dengan kata lain harus bisa menggunakan internet sehat.

Tips Menggunakan Internet  Sehat
1. Ingatlah, meskipun kejujuran adalah segalanya, tidak semua orang di Internet melakukan hal tersebut.
2. Janganlah mudah terpengaruh dengan data-data pribadi orang lain di internet yang menarik perhatianmu.
3. Tidak ada satu pun aturan di dunia yang mengharuskan kamu untuk bercerita jujur tentang jati diri kepada orang lain di internet. Simpanlah baik-baik informasi tentang nama, usia, alamat rumah, alamat sekolah dan nomor telepon. Jangan pedulikan permintaan dari orang yang baru dikenal di Internet.
4. Curahkan perasaanmu pada sahabatmu. Jika kamu berencana bertemu dengan seseorang yang kamu kenal di internet, ajaklah sahabatmu atau orang yang kamu percaya untuk menemani. Study Hard !

Internet  Sehat untuk Pendidikan Berkualitas
Memanfaatkan situs jejaring sosial dalam hal ini facebook untuk berdiskusi dan membahas pelajaran dengan membuat grup.

Program guru nge-Blog ‘One Teacher One Blog’. Membekali guru dengan keterampilan menulis dan mengirimkan tulisan mereka ke dalam Blog (Situs Online).

Mengarahkan siswa untuk mengirimkan hasil karyanya ke berbagai media cetak dalam ini ‘Blog’, atau memajang karyanya di media online seperti kompasiana. Progam yang akan diluncurkan adalah “One Student One Blog” (Satu siswa satu Blog).

Ketika siswa sudah pandai menggunakan dan memanfaatkan blog, sekolah akan mengadakan sebuah kompetisi bagi siswa yang aktif dalam berkarya semisal menulis puisi, cerpen, jurnal, serta mengupload poto yang telah dipajang di situs jejaring sosial, blog serta media online lainnya oleh siswa. Hal ini penting dilakukan sebagai reward atas karya siswa, dengan harapan siswa akan semakin gigih untuk berkreatifitas serta menggunakan internet sehat.

Dan tentunya masih banyak cara untuk mengarahkan serta membimbing siswa supaya menjadi pengguna internet yang sehat. Setiap langkah-langkah tersebut, dalam hal ini kami pihak sekolah khususnya guru senanantiasa mempertimbangkan penanaman pendidikan akhlaq dan karakter kepada setiap siswa.

Beberapa solusi di atas, sangat mungkin bisa menjadi filter sisi negatif internet.
Namun, akan lebih kuat lagi jika ditambah adanya daya dukung yang kuat dari orang tua di rumah. Untuk itu maka dalam hal ini semua elemen harus mempunyai sensitifitas untuk bersinergis dengan membuat program yang konsisten dan berkelanjutan dalam menanggapi berbagai permasalahan yang disebabkan oleh pengaruh teknologi internet. Mari berinternet sehat untuk pendidikan berkualitas.


Rabu, 20 Desember 2017

Manajemen Resiko, Fungsi Manajemen Resiko dan Metode Identifikasi Resiko


Pengertian Manajemen Resiko

Dalam kegiatan sehari-hari kita sudah sangat akrab dengan risiko. Misalnya saat akan mandi, kita berisiko terpeleset lantai licin. Saat sedang berjalan kita berisiko tertabrak atau menabrak sesuatu. Apalagi dalam bisnis dan marketing setiap tindakan kita akan menghadapi berbagai risiko.

Setiap tindakan yang kita ambil pasti berisiko. Entah itu risikonya kecil atau besar. Karena itu kita perlu memanajemen risiko agar bisa mengurangi dan mengatasi risiko yang kita hadapi. Nah sebelum kita tahu bagaimana caranya melakukan manajemen risiko kita harus tahu apa itu manajemen risiko.
Manajemen risiko terdiri dari dua kata berbeda. Seperti yang kita tahu manajemen secara umum berarti mengorganisir. Sedangkan dalam KBBI kata risiko berarti : akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Dalam bisnis sendiri, risiko berkaitan dengan hasil aktual yang tidak sesuai dengan hasil harapan.

Manajemen risiko biasanya dilakukan oleh investor atau fund manager saat melakukan analisis untuk mengukur potensi kerugian dalam investasi. Kemudian mereka mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko yang telah dianalisis.
Kategori risiko yang bisa ditoleransi ini bisa dilihat dari besarnya risiko yang dihadapi. Biasanya risiko dengan tingkat bahaya yang kecil akan dibiarkan. Namun berbeda dengan hal dengan risiko besar sebagian besar perusahaan akan menghindarinya kalaupun tidak dihindari perusahaan harus menyiapkan strategi yang sangat hati-hati.

Jadi secara umu pengertian manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan penghindaran, minimalisasi, atau penghapusan risiko yang tidak dapat diterima.

Fungsi Manajemen Resiko

Fungsi manajemen resiko mencakup, menemukan kerugian potensial dan mengevaluasi kerugian potensial.

1.       Menemukan Kerugian Potensial
Artinya berupaya untuk menemukan atau mengidentifikasi seluruh risiko murni  yang dihadapi oleh  perusahaan.

2.      Mengevaluasi Kerugian Potensial.
Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan.

3.       Memilih Teknik atau Cara yang Tepat 
Artinya Menentukan suatu kombinasi dari Teknik-teknik Yang tepat Guna Menanggulangi Kerugian.

      Pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko, yaitu :  mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan dan menghindari.  Dimana tugas dari Manajer Risiko adalah memilih salah satu cara yang paling tepat untuk menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang paling tepat untuk menanggulangi risiko.

Metode Identifikasi Resiko

Identifikasi Resiko adalah rangkaian proses pengenalan yang seksama atas resiko dan komponen resiko yang melekat pada suatu aktivitas atau transaksi yang diarahkan kepada proses pengukuran serta pengelolaan resiko yang tepat. Pada tahap ini, analis berusaha mengidentifikasi apa saja resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Tahap ini bertujuan untuk memperoleh sekumpulan informasi tentang kejadian resiko, informasi mengenai penyebab resiko, bahkan informasi mengenai dampak apa saja yang bisa ditimbulkan oleh resiko tersebut

Sebagai suatu rangkaian proses, identifikasi resiko dimulai dengan pemahaman tentang apa sebenarnya yang disebut sebagai resiko.

Tahapan selanjutnya dari proses identifikasi resiko adalah menentukan metode identifikasi resiko. Ada empat jenis metode yang dapat diterapkan dalam mengidentifikasikan resiko, yaitu
1. Analisis data historis
Pada metode ini, digunakan berbagai informasi dan data yang tersedia dalam perusahaan mengenai segala sesuatu yang pernah terjadi.
Contoh dari data kepegawaian, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi resiko kehilangan karyawan yang penting

2. Pengamatan dan Survei
Pengidentifikasiaan resiko pada metode pengamatan dan survey, dilakukan dengan cara investigasi atau pencarian data langsung di tempat kejadian
Contoh dengan mengamati proses produksi, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi resiko lampu mati.

3. Pengacuan (Benchmarking)
Pada metode pengacuan, pengidentifikasian resiko dilakukan dengan mencari informasi tentang resiko di tempat atau perusahaan lain.
Contohnya, dari berita di media massa, dapat diketahui bahwa eskalator beresiko menyebabkan anak-anak terjepit.

4. Pendapat Ahli
Pengidentifikasiaan resiko pada metode ini, dilakukan dengan mencari informasi dari ahli di bidang resiko tertentu.
Contohnya dari bertanya pada dokter, dapat diketahui bahwa orang dengan tingkat kolesterol tinggi beresiko kena penyakit jantung.

Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan Keputusan pada Kondisi Pasti
Kondisi pasti muncul pada saat pengambil keputusan mengetahui dengan pasti apa saja alternatif permasalahannya, kondisi apa saja yang terkait dengan setiap alternatif, dan hasil dari alternatif. Dalam kondisi pasti, informasi bersifat akurat, terukur dan dapat dipercaya. Kita mengetahui hubungan sebab-akibat dan bisa menebak apa yang bisa terjadi di masa depan. Kondisi seperti ini biasanya ada pada kasus keputusan yang sifatnya rutin dan berulang. Alat bantu Linear Programming adalah alat yang baik digunakan untuk menghasilkan solusi optimal dalam permasalahan dalam kondisi pasti.

2. Pengambilan Keputusan berdasarkan Resiko
Bila seorang manajer tidak mempunyai informasi sempurna atau mempunyai informasi yang masih simpang siur, berarti berpotensi munculnya resiko. Dalam keadaan berisiko, pengambil keputusan memiliki informasi yang tidak lengkap tentang alternatif yang tersedia namun memiliki gagasan bagus tentang probabilitas  (peluang) hasil untuk setiap alternatif. Dalam membuat keputusan berdasarkan resiko, manajer harus menentukan probabilitas pada setiap alternatif berdasarkan informasi yang ada atau berdasarkan pengalamannya. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Expected Monetary Value (EMV) dan Expected Opportunity Loss (EOL).

3. Pengambilan Keputusan pada Kondisi Tidak Pasti
Keputusan paling penting yang dibuat di lingkungan yang kompleks saat ini dirumuskan dalam keadaan tidak pasti. Kondisi ketidakpastian muncul pada saat kita tidak bisa memprediksi masa dan kondisi dimana serba fluktuatif. Pembuat keputusan tidak mengetahui semua alternatif yang ada, risiko yang terkait dengan masing-masing, dan konsekuensi dari setiap alternatif atau probabilitasnya.

Dalam situasi ketidakpastian, orang hanya memiliki data yang sedikit, mereka tidak tahu apakah data tersebut dapat diandalkan atau tidak, dan mereka sangat tidak yakin mengenai apakah keadaan dapat berubah atau tidak. Selain itu, mereka tidak dapat mengevaluasi interaksi dari variabel yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memutuskan untuk memperluas operasinya di negara asing mungkin tidak tahu banyak tentang budaya, undang-undang, lingkungan ekonomi, dan politik negara tersebut. Situasi politik bisa jadi sangat bergejolak sehingga bahkan para ahli pun tidak bisa memprediksi kemungkinan perubahan pemerintahan. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Maximax, Maximin, Minimax, Minimax Regret, Laplace dan Hurwick.

4. Pengambilan Keputusan pada Kondisi Konflik
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik terjadi apabila alternatif keputusan yang harus dipilih atau diambil berasal dari pertentangan atau persaiangan dari dua atau lebih pengambil keputusan. Suatu keputusan diambil dalam kondisi konflik apabila yang kita hadapi bukan situasi atau kondisi atau peluang tetapi pihak-pihak atau organisasi lain yang juga memiliki kepentingan dalam keputusan yang hendak kita ambil.


Jenis Resiko Pada Perusahaan 

Manajemen Risiko di perusahaan merupakan hal yang pastinya umum terdengar. Tidak ada kemenangan tanpa kekalahan. Tidak ada keberhasilan tanpa keberanian mengambil risiko. Pada kenyataannya tidak ada perusahaan yang kebal akan risiko, akan tetapi perusahaan harus mencoba untuk menghadapi risiko. Risiko merupakan kekuatan untuk menjadikan usaha perusahaan lebih besar dan lebih produktif dalam mempromosikan barang atau jasa yang hendak dipasarkannya. Ketakutan yang berlebihan akan menghadapi risiko akan menyebabkan usaha perusahaan statis dan berakhir pada kehancuran bisnis itu sendiri. Risiko bukan untuk ditakuti, akan tetapi dilawan.
Ingatkah Anda pada konsep high risk high return? Jadi untuk bisnis yang memiliki potensi keuntungan yang tinggi pasti akan memiliki potensi yang tinggi pula akan risiko. Sekarang keputusan Anda untuk memilih keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tinggi atau keuntungan rendah dengan tingkat risiko yang rendah.
Berikut Contoh Jenis-jenis Risiko yang Mungkin Anda Temui:
1.  Risiko Reputasi
2.  Risiko Pasar
3.  Risiko Kredit
4.  Risiko Operasional

Pengertian Risiko Operasional

Yang akan kita bahas dari salah satu diatas adalah tentang Risiko Operasional. Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko ini merupakan risiko yang melekat (inherent) pada setiap aktivitas fungsional Bank, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber daya manusia.
Risiko operasional bukanlah hal baru walaupun disadari merupakan risiko yang paling akhir terdefinisikan dalam Basel II. Definisi risiko operasional dalam Basel II adalah termasuk risiko hukum, namun tidak mencakup risiko bisnis, strategis dan reputasi.
Terdapat empat jenis kejadian risiko operasional berdasarkan frekwensi dan dampak, yaitu :
Low Frequency / Low Impact (LF/LI) – jarang terjadi dan dampaknya rendah
Low Frequency / High Impact  (LF / HI) – jarang terjadi namun dampaknya sangat besar
High Frequency / Low Impact (HF / LI) – sering terjadi namun dampaknya rendah
High Frequency / High Impact (HF / HI) – sering terjadi dan dampaknya sangat besar

Sumber :
http://rocketmanajemen.com/manajemen-risiko/
http://muhamadumarul.blogspot.co.id/2013/11/fungsi-manajemen-risiko.html?m=1
https://sharingaddicted.com/2017/10/pengambilan-keputusan-pada-kondisi-pasti-beresiko-dan-kondisi-tidak-pasti/
https://rizqiannisa.wordpress.com/2015/11/24/pengambilan-keputusan-dalam-kondisi-konflik/
https://belajarperbankangratis.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-risiko-operasional.html?m=1
https://elsanraekaputra.wordpress.com/category/manajemen-risiko/
https://akuntansipedia.com/manajemen-risiko-bagi-perusahaan/

Rabu, 22 November 2017

Sistem Berbasis Pengetahuan (Metode Inferensi)



MAKALAH SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN
METODE INFERENSI




DISUSUN OLEH :
ARGA PRATAMA RIZKY
1B116196
3 KA 24







UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017





KATA PENGANTAR


Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Inferensi”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah pengetahuan penyusun dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Berbasis Pengetahuan. Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Demikianlah makalah ini saya buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua, apabila ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya.




                                                                                    Bekasi, 21 November 2017
                                                                                             Hormat Kami,
                                                                                       
         
 Penyusun














1.      Trees, Lattice dan Graph
Tree (pohon) adalah suatu hierarki struktur yang terdiri dari Node (simpul/veteks) yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang (link/edge) yang menghubungkan node. Binary tree mempunyai 0,1 atau 2 cabang per-node.
·         Node tertinggi disebut root
·         Node terendah disebut daun
Tree merupakan tipe khusus dari jaringan semantic, yang setiap nodenya kecuali akar, mempunyai satu node orang tua dan mempunyai nol atau lebih node anak. Tree adalah kasus khusus dalam Graph. Graph dapat mempunyai nol atau lebih link di antara node dan tidak ada perbedaan antara orangtua dan anak. 

Dalam graph, link dapat ditunjukkan berupa panah atau arah yang memadukan node dan bobot yang merupakan karakteristik beberapa aspek dari link.
Note :
– Graph asiklik adalah graph yang tidak mengandung siklus.
– Graph dengan link berarah disebut digraph.
– Graph asiklik berarah disebut lattice.
– Tree yang hanya dengan path tunggal dari akar untuk satu daun disebut degeneratetree.
– Aplikasi tree dan lattice adalah pembuatan keputusan disebut decision tree dan decision lattice.
– Contoh : decision tree yang menunjukkan pengetahuan tentang hewan.

– Aturan produksi (IF…THEN…) dari contoh di atas :
JIKA pertanyaan=”Apakah dia bertubuh besar ?”
DAN jawaban=”Tidak”
MAKA pertanyaan=”Apakah dia mencicit?”
 
JIKA pertanyaan=”Apakah dia bertubuh besar ?”
DAN jawaban=”Ya”
MAKA pertanyaan=”Apakah dia mempunyai leher panjang?”
dst…… 

2.      Spasi Stata dan Spasi Permasalahan
a)      State Space
State adalah kumpulan karakteristik yg dapat digunakan untuk menentukan status. State Space adalah rangkaian pernyataan yg menunjukkan transisi antara state dimana objek dieksprerimen.

3.      AND-OR Tree dan Goals
Dalam SP, untuk menemukan solusi problem dapat menggunakan rangkaian backward yaitu dengan tree AND-OR dan AND-OR-NOT.
·         Banyak tipe system pakar menggunakan backward chaining untuk mendapatkan solusi dari permasalahan.
·         Salah satu tipe dari tree atau lattice yang digunakan dalam masalah representasi backward chaining adalah Pohon AND-OR.

Contoh :
LULUS Sid.Sarjana

Persyaratan

SKS =160
IPK >=2.0

Lulus

KURSUS

WORKSHOP

LULUS D3

4.      Logika Deduktif dan Syllogisme
Tipe-tipe Inferensi, yaitu :
a)      Deduction
Pemberian alasan logikal dimana kesimpulan harus mengikuti premis
b)      Induction
Inferensi dari khusus ke umum
c)      Intuition
Tidak ada teori yg menjamin. Jawabannya hanya muncul, mungkin dengan penentuan pola yg ada secara tidak disadari.
d)      Heuristic
Aturan yg didasarkan pada pengalaman
e)      Generate & Test
Trial dan error. Digunakan dgn perencanaan.
f)       Abduction
Pemberian alasan kembali dari kesimpulan yg benar ke premis .
g)      Default
Diasumsikan pengetahuan umum sebagai default
h)      Autoepistemic
Self-knowledge
i)       Nonmonotonic
Pengetahuan yg sebelumnya mungkin tdk benar jika bukti baru didapatkan
j)       Analogy
Kesimpulan yg berdasarkan pada persamaan untuk situasi yg lainnya.

Suatu logika argument adalah kumpulan dari pernyataan-pernyataan yang dinyatakan untuk dibenarkan sebagai dasar dari rantai penalaran. Salah satu jenis logika argunen adalah Silogisme. Penalaran deduktif umumnya terdiri dari tiga bagian : premis mayor, premis minor dan konklusi. Premis disebut juga antecedent Konklusi/kesimpulan disebut juga consequent. Silogisme dapat direpresentasikan ke dalam bentuk aturan JIKA…..MAKA….. (IF…THEN…..),
Contoh :
JIKA siapapun yang dapat membuat Robot adalah pintar
DAN Jono dapat membuat robot
MAKA Jono adalah pintar

Silogisme klasik disebut categoricall syllogism (silogisme yang pasti). Premis dan konklusi didefinisikan sebagai statement yang pasti dari empat bentuk berikut :

Bentuk
Skema
Arti
A
Semua S adalah P
Universal Afirmative
E
Tidak S adalah P
Universal Negative
I
Beberapa S adalah P
Particular Afirmative
O
Beberapa S bukan P
ParticularNegative

Subjek dari konklusi S disebut bagian minor bila predikat konklusi P adalah bagian mayor. Premis terdiri dari premis mayor dan premis minor.
Contoh :
Premis mayor  : Semua M adalah P
Premis minor   : Semua S adalah M
Konklusi          : Semua S adalah P

Silogisme di atas adalah bentuk standar karena premis mayor dan minor sudah diketahui.
Contoh :
                        “Semua mikrokomputer adalah computer”
Subjeknya (objek yang digambarkan) adalah mikrokomputer.
Predikatnya (beberapa sifat subjek) adalah computer

M (middle term) adalah hal yang penting karena silogisme didefinisikan sedemikian sehingga konklusi tidak dapat disimpulkan dengan mengambil salah satu premis. Q (quantifier) menggambarkan porsi dari kelas yang diketahui.        Quantifier “semua” dan “tidak” adalah universal karean menunjukkan keseluruhan kelas.            “beberapa” adalah khusus (particular) karena hanya menunjukkan satu bagian dari kelas yang diketahui.
Mood dari silogisme didefinisikan sebagai tiga huruf yang memberikan bentuk masing-masing premis mayor, minor dan konklusi.


Contoh :
                        Semua M adalah P
                        Semua S adalah M
                        \Semua S adalah P
menunjukkan suatu mood AAA-1

Ada 4 kemungkinan pola susunan istilah S, P dan M :


Figure 1
Figure 2
Figure 3
Figure 4
Premis Mayor
MP
PM
MP
PM
Premis Minor
SM
SM
MS
MS

Tidak selalu argument yang mempunyai bentuk silogisme merupakan silogisme yang valid.
Contoh : Silogisme tidak valid berbentuk AEE-1
Semua M adalah P
            Tidak  S adalah M
            \Tidak S adalah P

Semua mikrokomputer adalah computer
Bukan mainframe adalah mikrokomputer
\Bukan mainframe adalah computer

Diperlukan prosedur keputusan (decision procedure) untuk pembuktian validitas. Prosedur keputusan untuk silogisme dapat dilakukan menggunakan diagram venn tiga lingkaran yang saling berpotongan yang merepresentasikan S,P, M.
Contoh : Prosedur Keputusan untuk AEE-1
Semua M adalah P
            Tidak  S adalah M
            \Tidak S adalah P
             
a. Diagram Venn                            b. Setelah Premis Mayor                        c. Setelah Premis Minor

 
      Contoh : Prosedur Keputusan untuk EAE-1
Tidak M adalah P
            Semua S adalah M
            \Tidak S adalah P
                      
a. Diagram Venn                              b. Setelah Premis Mayor                        c. Setelah Premis Minor

 
5.      Resolusi, Sistem Resolusi dan Deduksi
Refutation adalah pembuktian teorema dengan menunjukkan negasi atau pembuktian kontradiksi melalui reductio ad absurdum. Melakukan refute berarti membuktikan kesalahan.
Contoh :
A à B
B à C
C à D
\A à D
Untuk membuktikan konklusi A à D  adalah suatu teorema melalui resolusi refutation, hal yang dilakukan :
            p à q    º    ~p Ú q
sehingga 
            Aà D    º    ~A Ú D
dan langkah terakhir adalah melakukan negasi
             ~(~A Ú D) º     A Ù ~D
Penggunaan konjungsi dari disjunctive form pada premis dan negasi pada konsklusi, memberikan conjuctive normal form yang cocok untuk resolusi refutation.
Dari contoh di atas, penulisannya menjadi :
(~A Ú B) Ù (~B Ú C) Ù (~C Ú D) Ù A Ù ~D
                      
Akar bernilai nill, menunjukkan kontradiksi. Sehingga melalui refutation dapat ditunjukkan konklusi asli (awal) adalah teorema dengan peran kontradiksi.

6.      Shallow dan Casual Reasoning
Sistem pakar menggunakan rantai inferensi, dimana rantai yang panjang merepresentasikan lebih banyak causal atau pengetahuan yang mendalam. Sedangkan shallow umumnya menggunakan kaidah tunggal atau inferensi yang sedikit.
Kualitas inferensi juga faktor utama dalam penentuan kedalaman dan pendangkalan dari penalaran. Shallow knowledge disebut juga experiment knowledge.
Contoh : Penalaran shallow
IF a car has
            a good battery
            good sparkplugs          {conditional elements}
            gas
            good tires
THEN the car can move
Pada penalaran shallow, tidak ada atau hanya terdapat sedikit pemahaman dari subjek, dikarenakan tidak ada atau hanya terdapat sedikit rantai inferensi.
Keuntungan dari penalaran shallow :
a)      Kemudahan dalam pemograman, yang berarti waktu pengembangan program menjadi singkat,
b)      Program menjadi lebih kecil,
c)      Lebih cepat
d)      Biaya pengembangan menjadi murah.

7.      Forward Chaining dan Backward Chaining
Chain (rantai) : perkalian inferensi yang menghubung-kan suatu permasalahan dengan solusinya.
Forward chaining :
·         Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusi.
·         Penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta.
Backward chaining :
·         Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut.
·         Tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.
Contoh rantai inferensi :
gajah(x) à mamalia (x)
mamalia(x) à binatang(x)

·         Causal (sebab-akibat) Forward chain
gajah(clyde)
   
gajah(x)                          mamalia(x)
                           ⎹  
                                                            mamalia(x)       binatang(x)
                                                  ⎹  
binatang(clyde)

·         Explicit Causal chain
                   gajah(clyde)
unifikasi                  
implikasi          gajah(clyde)                    mamalia(clyde)
unifikasi                                  ⎹ 
implikasi                                                          mamalia(clyde)         

Karakteristik Forward dan Backward chaining
Forward chaining
Backward chaining
Perencanaan, monitoring, kontrol
Diagnosis
Disajkan untuk masa depan
Disajikan untuk masa lalu
Antecedent ke konsekuen
Konsekuen ke antecedent
Data memandu, penalaran dari bawah ke atas
Tujuan memandu, penalaran dari atas ke bawah
Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta
Bekerja ke belakang untuk mendapatkan fakta yang mendukung hipotesis
Breadth first search dimudahkan
Depth first search dimudahkan
Antecedent menentukan pencarian
Konsekuen menentukan pencarian
Penjelasan tidak difasilitasi
Penjelasan difasilitasi

  • Forward Chaining

  • Backward Chaining

Sumber :
https://www.scribd.com/doc/42183339/Sistem-Berbasis-Pengetahuan-Metode-Inferensi
http://panjipurnama28.blogspot.co.id/2016/01/metode-inferensi.html