Definisi
Artificial Intelligence
“Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan
instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal
yang dalam pandangan manusiaadalah cerdas.”
– H. A. Simon (1987)
– H. A. Simon (1987)
“Kecerdasan
Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan
hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.”
– Rich and Knight (1991)
– Rich and Knight (1991)
“Bagian
dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa
lebih baik daripada yang dilakukan manusia”
– Idhawati Hestiningsih
– Idhawati Hestiningsih
Artificial Intelligence atau
AI dalam bahasa Indonesia artinya Kecerdasan Buatan yaitu kecerdasan yang
ditunjukkan oleh suatu entitas ilmiah. Kecerdasan dibuat dan dimasukkan ke
dalam suatu mesin/ komputer supaya bisa melakukan pekerjaan seperti yang bisa
dikerjakan oleh manusia. Contohnya adalah kemampuan untuk menjawab diagnosa dan
pertanyaan pelanggan, perencanaan dan penjadwalan, pengendalian, serta
pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah.
Sejarah
Artificial Intelligence
Sejarah
perkembangan kecerdasan buatan dibagi menjadi beberapa periode yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Cikal bakal Kecerdasan Buatan (1943 – 1955)
1. Cikal bakal Kecerdasan Buatan (1943 – 1955)
- Cikal bakal AI dikerjakan oleh
McCulloh & Pitts dengan Neuron buatan yang menirukan cara kerja neuron
manusia dengan logika proposisional. Bisa menyelesaikan fungsi komputasi
dengan struktur neuron network.
- Hebbian learning, memperkenalkan
aturan sederhana untuk meng-update kekuatan antar neuron.
- Minsky & Edmonds membangun
komputer neural network pertama pada 1950.
- Allan Turing dianggap sebagai orang
pertama yang mengeluarkan pikiran tentang AI secara lengkap pada
artikelnya yang berjudul “Computing machinery and Intelligent” pada tahun
1950.
2. Kelahiran Kecerdasan Buatan (1956)
- McCarthy menginisiasi Dartmouth
Workshop pada tahun 1956 yang melahirkan suatu nama bidang baru
“Artificial Intelligence”.
- Mengapa AI berbeda dengan disiplin
ilmu lain yang serupa? Karena AI berfokus menirukan kemampuan manusia
seperti kreatifitas, pengembangan diri, dan penggunaan bahasa. Selain itu
juga karena metodologi AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang
berupaya membangun mesin yang berfungsi otonom pada lingkungan yang
kompleks dan berubah-ubah.
3. Awal mula AI yang penuh antusias dan
harapan besar (1952 – 1969)
Merupakan tahap pengembangan aplikasi AI yang sukses jika dibandingan dengan program komputer primitif. Banyak aplikasi AI yang berhasil sehingga memunculkan istilah “evolusi mesin”
Merupakan tahap pengembangan aplikasi AI yang sukses jika dibandingan dengan program komputer primitif. Banyak aplikasi AI yang berhasil sehingga memunculkan istilah “evolusi mesin”
4. AI menjadi industry (1980 – sekarang)
- Aplikasi komersial pertama
menggunakan sistem pakar bernama R1 yang digunakan oleh perusahaan Ameriak
(1982).
- Jepang juga membentuk proyek jangka
panjang menggunakan komputer cerdas berbasis Prolog.
5. Kecerdasan Buatan menjadi disiplin ilmu
(1987 – sekarang)
6. AI menampakkan diri di semua bidang (1995 – sekarang)
6. AI menampakkan diri di semua bidang (1995 – sekarang)
Konsep
Dasar Artificial Intelligence
Secara
umum definisi AI dapat dirumuskan kedalam empat point berikut:
- System yang dapat berperilaku seperti
manusia (Acting Humanly)
- System yang dapat berfikir seperti
manusia (Thinking Humanly)
- System yang dapat berfikir secara rasional (Thinking
Rationally)
- System yang dapat bertindak secara
rasional (Acting Rationally)
1. Acting
Humanly
Pada
tahun 1950, Alan Turing merancang sebuah ujian untuk melihat apakah sebuah
mesin dapat berperilaku sebagai manusia. Pengujian ini kemudian dinamakan
Tes Turing (Turing’s Test). Pada
tes ini disiapkan satu orang penanya (yang tidak melihat mesin maupun manusia
yang menjawab), satu mesin penjawab dan satu manusia yang juga bertugas untuk
menjawab pertanyaan. Interpretasi standar dari pengujian ini adalah mesin dapat
dikatakan cerdas (mempunyai seperti kemampuan untuk menghasilkan performasi
level manusia untuk semua tugas kognitif) apabila penanya tidak dapat
membedakan siapa yang memberikan jawaban (apakah mesin atau manusia) meskipun
pertanyaan diulang berkali-kali.
2. Thinking
Humanly
Komputer
atau mesin dapat berfikir seperti manusia. Bagaimana manusia berfikir? Proses
berfikir manusia umumnya melewati 2 tahap, pertama dengan cara mencoba untuk
menangkap pemahaman atas dirinya sendiri (instropection) serta melalui pengalaman-pengalaman
psikologis ketika melalui peristiwa tertentu (pshycological experiment).
3.
Thinking Rationally
Bagaimana
berfikir secara rasional? Rasionalitas terkait erat dengan teori silogisme yang
dikemukakan oleh Aristoteles, yaitu pola-pola untuk struktur argumen yang akan
selalu memberikan kesimpulan yang benar dari premis yang benar.
4.
Acting Rationally
Bertindak
secara rasional berarti melakukan sesuatu agar mencapai tujuan yang diinginkan
dengan cara yang masuk akal. Suatu agen AI yang memilki kemampuan untuk
menyajikan pengetahuan dan dan alasannya akan berimplikasi pada pengambilan
keputusan yang benar/baik. Dengan begitu agen dapat dikatakan sudah bertindak
rasional.
Studi
Kasus Artificial Intelligence
Pengenalan
Ucapan (Speech Recognition)
Sebagai
masyarakat yang hidup di zaman teknologi, tentu saja kita sudah tidak asing
lagi dengan fitur Siri, Cortana, atau Google Now. Yap, semuanya merupakan
sebuah aplikasi berbasis pengenalan ucapan yang diperkenalkan sebagai 'personal assistant' untuk
mempermudah kita para pengguna gadget. Sekarang,
hanya dengan memberikan perintah suara, kita bisa langsung membuat
panggilan, pesan, menulis memo, membuka aplikasi tertentu, atau bahkan meluncur di internet
.
Pengenalan
ucapan (speech recognition),
merupakan salah satu bentuk dari kecerdasan buatan. Menurut Wikipedia,
yang disebut kecerdasan buatan ialah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam
konteks ilmiah. Jadi, dengan fitur pengenalan ucapan,
sebuah sistem komputer dapat menerjemahkan perkataan yang diucapkan oleh
manusia menjadi perintah program. Sangat menarik, bukan?
Cara Kerja Pengenalan Ucapan
Pengenalan
ucapan atau Speech Recognition (SR),
adalah suatu pengembangan teknik dan sistem yang
memungkinkan komputeruntuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat
untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dengan
cara digitalisasikata dan mencocokkan sinyal digital tersebut
dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang
diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara
mengubah gelombang suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian
disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasikan kata-kata
tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam
bentuk tulisan atau dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah
komando untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol
pada telepon genggam yang dilakukan secara otomatis dengan komando
suara.
Pengenalan
ucapan dalam perkembangan teknologinya merupakan bagian dari pengenalan suara
(proses identifikasi seseorang berdasarkan suaranya). Pengenalan suara sendiri
terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan pembicara (identifikasi suara berdasarkan
orang yang berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi suara berdasarkan
kata yang diucapkan).
Sumber
:
http://www.temukanpengertian.com/2013/08/pengertian-artificial-intelligence.html?m=1
https://rifqifai.com/mengenal-apa-itu-ai-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/
http://www.weare.id/sejarah-kecerdasan-buatan/
https://arykusumaningsih.wordpress.com/2015/12/22/konsep-dasar-ai/
http://alfains.blogspot.co.id/2016/02/pengenalan-ucapan-speech-recognition.html?m=1