Nama kelompok:
· Ade Ivon
· Ahmad Bachtiar
· Anan Prabowo
· Annisa Rahma Fiani
· Arga Pratama
· Bramantio
Materi:Strategi dan Kebijakan Organisasi
Kelas 1DB07
RINGKASAN
STRATEGI ORGANISASI dan kebijakan organisasi
Dijelaskan oleh Bateman T.S. dan
Snell S.A. (2008:172), analisis SWOT membantu
manajer meringkas fakta-fakta yang relevan dan penting dari analisis eksternal
dan internal yang dilakukannya. Mereka kemudian dapat mengenali isu-isu
strategis yang utama dan sekunder yang dihadapi oleh organisasi. Strategi yang
kemudian dirumuskan oleh manajer itu didasarkan pada analisis SWOT untuk
memanfaatkan kesempatan yang tersedia dengan cara mengeksploitasi kekuatan
organisasi, menetralkan kelemahannya, dan menghadapi ancaman-ancaman
potensialnya. Strategi adalah
rumusan arah tindakan yang koheren.
Strategi menurut Pearce, J.A. dan Robinson R.B. (2008:6) ialah rencana berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan. Griffin R.W., (2004:226) mengemukakan strategi ialah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi menurut Suyanto M. (2007:16-18) meliputi strategi korporasi, bisnis serta fungsional. Strategi korporasi menggambarkan sebuah arah perusahaan secara keseluruhan, mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis di lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level devisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, strategi operasi, dan strategi penelitian dan pengembangan.
Strategi menurut Pearce, J.A. dan Robinson R.B. (2008:6) ialah rencana berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan. Griffin R.W., (2004:226) mengemukakan strategi ialah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi menurut Suyanto M. (2007:16-18) meliputi strategi korporasi, bisnis serta fungsional. Strategi korporasi menggambarkan sebuah arah perusahaan secara keseluruhan, mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis di lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level devisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, strategi operasi, dan strategi penelitian dan pengembangan.
1.
Strategi korporasi menurut Bateman T.S. dan Snell S.A.
(2008:173) adalah mengidentifikasi sekumpulan bisnis, pasar atau industri di
mana suatu organisasi bersaing, dan distribusi sumber daya antara badan-badan
usaha tersebut. Strategi korporasi terdiri atas:
2.
Strategi konsentrasi (concentration) berfokus pada suatu bisnis
tunggal yang bersaing di industri tunggal
3.
Strategi vertikal (vertical integration) mencakup perluasan
wewenang organisasi ke dalam saluran pasokan atau ke distributor. Integrasi ini
biasanya digunakan untuk mengurangi ketidakpastian dan mengurangi biaya terkait
dengan pemasok dan distributor
4.
Strategi diversifikasi konsentris (concentric diversification)
mencakup perpindahan ke dalam suatu bisnis baru yang berhubungan dengan bisnis
inti dari perusahaan. Strategi ini dipilih untuk memanfaatkan kekuatan mereka
dalam satu bisnis untuk menghasilkan keuntungan dalam bisnis lainnya. Karena
bisnis-bisnis ini saling berhubungan maka produk, pasar, teknologi, atau
kapabilitas yang digunakan pada satu bisnis dapat ditransfer ke bisnis lainnya
5.
Strategi diversifikasi konglomerasi (conglomerate
diversification) merupakan strategi korporasi yang meliputi perluasan ke dalam
bisnis-bisnis yang tidak berhubungan. Strategi ini dipilih untuk meminimalkan
resiko akibat adanya fluktuasi dalam satu industri.
Bateman T.S. dan Snell S.A. (2008:175-1976), menjelaskan strategi bisnis dibuat setelah tim manajemen tingkat atas dan dewan membuat keputusan stratejik korporasi, para eksekutif harus menentukan cara mereka akan bersaing pada masing-masing area bisnis. Strategi bisnis (business strategy) menjelaskan aksi-aksi utama yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memperkuat posisi kompetitifnya di pasar. Strategi bisnis terdiri atas strategi biaya rendah (low-cost strategies) dan strategi diferensiasi (differentiation strategy). Bisnis yang menggunakan biaya rendah mencoba menjadi lebih efisien dan menawarkan sebuah produk standar, tanpa embel-embel kemewahan apapun. Bisnis yang menggunakan strategi diferensiasi perusahaan mencoba untuk menjadi unik dalam industri atau segmen pasar pada beberapa dimensi yang bernilai bagi konsumen. Posisi berbeda atau unik ini dalam industri seringkali didasarkan pada kualitas produk yang tinggi, pemasaran serta distribusi yang baik, atau pelayanan yang unggul.
Dijelaskan Bateman T.S. dan Snell S.A. (2008:1976), strategi fungsional (functional strategies) diterapkan oleh masing-masing area fungsional dalam organisasi untuk mendukung strategi bisnisnya. Area-area fungsional pada umumnya meliputi produksi, sumber daya manusia, pemasaran, penelitian dan pengembangan, keuangan, dan distribusi.
Pengertian Kebijakan
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal
organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk
menciptakan tatanilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan
utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku.
Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif. Berbeda dengan
Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation), kebijakan lebih bersifat adaptif dan
intepratatif, meskipun kebijakan juga mengatur “apa yang boleh, dan apa yang
tidak boleh”. Kebijakan juga diharapkan dapat bersifat umum tetapi tanpa
menghilangkan ciri lokal yang spesifik. Kebijakan harus memberi peluang
diintepretasikan sesuai kondisi spesifik yang ada.
Masih banyak kesalahan pemahaman maupun kesalahan konsepsi tentang
kebijakan. Beberapa orang menyebut policy dalam sebutan ”kebijaksanaan”, yang
maknanya sangat berbeda dengan kebijakan. Istilah kebijaksanaan adalah kearifan
yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan kebijakan adalah aturan tertulis hasil
keputusan formal organisasi.
Contoh kebijakan adalah: (1) Undang-Undang, (2) Peraturan
Pemerintah, (3) Keppres, (4) Kepmen, (5) Perda, (6) Keputusan Bupati, dan (7)
Keputusan Direktur. Setiap kebijakan yang dicontohkan di sini adalah bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh obyek kebijakan. Contoh di atas juga
memberi pengetahuan pada kita semua bahwa ruang lingkup kebijakan dapat
bersifat makro, meso, dan mikro.
Analisis kebijakan adalah suatu aktivitas intelektual dan praktis
yang ditujukan untuk menciptakan, menerapkan, secara kritis menilai, dan
mengkomunikasikan substansi kebijakan. Proses analisis kebijakan terdiri atas
tiga tahap utama yang saling terkait, yang secara bersama-sama membentuk siklus
aktivitas yang komplek dan tidak linear.
STRATEGI ORGANISASI
PENGERTIAN (Chandler Jr)
•Penetapan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang
bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan
rencana aktivitas dan pengalokasian sumberdaya yang diperlukan guna mencapai
sasaran-sasaran tersebut.
STRATEGI
•Strategi merupakan penerjemahan dari analisis lingkungan dan
analisis terhadap kemampuan internal atau kapabilitas organisasi, yang selanjutnya
diterjemahkan ke dalam struktur organisasi. Sumber: Robbins, 1990: 123
BAGAIMANA STRATEGI DISUSUN
nPLANNING MODE / rasional: yakni mereka yang
meyakini bahwa strategi adalah suatu perencanaan atau seperangkat panduan
eksplisit yang disusun sebelum organisasi menggambil tindakan
nevolutionary mode / emergent, melihat bahwa
strategi tidak mesti berupa suatu perencanaan yang sistematis dan terperinci.
Mengambil keputusan strategis secara bertahap atau selangkah demi selangkah,
sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya
menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.
PENYUSUNAN STRATEGI –Model Rasional
1.Analisis
2.Formulasi
3.Implementasi
UNSUR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI
empat dimensi pokok dalam strategi (Robbins, 1990: 125),
uInovasisecarakhususdilakukanolehperusahaan-perusahaanyang
mengutamakaninovasisebagaisumberkeunggulanbersaing.
uDiferensiasiPasarditujukanuntukmenciptakanloyalitaskonsumenmelaluisuatuprodukataujasayang
bersifatunik, dalamartiberbedadariapayang telahadadipasar.
uJangkauan (Breadth) adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan
dilayani oleh organisasi: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan
jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan.
uPengendalian Biaya (Cost-Control)dimaksudkan adalah sejauh mana perusahaan
mengontrol biaya atau anggaran secara ketat.
PERBEDAAN STRATEGI & TUJUAN
· TUJUAN
mengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends),
tujuan-tujuan organisasi adalah bagian dari strategi.
tujuan-tujuan organisasi lebih mengacu ke dalam (internal), yakni
apa-apa yang ingin dicapai berdasarkan kapabilitas dan sumberdaya yang tersedia
dalam organisasi;
· STRATEGI
omengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends)
dan cara-cara mencapainya (means).
ostrategi lebih menekankan keluar (eksternal),
yakni bagaimana mencocokkan kapabilitas dan sumberdaya internal (kelemahan dan
kekuatan organisasi) dengan ”peluang dan ancaman” lingkungan sedemikian rupa
agar tujuan-tujuan tersebut dapat
TINGKATAN DALAM STRATEGI ORGANISASI
ncorporate strategy,Untuk perusahaan atau
organisasi yang memiliki lebih dari satu unit bisnis.Tujuan dari strategi
korporat adalah mengidentifikasi dan mengimplementasikan sinergi di antara
unit-unit bisnis
nbussines strategy.Pada level unit bisnis,
masing-masing pengelola juga perlu menyusun strategi bagi unitnyaperusahaan
multi-bisnis masing-masing divisi akan mengembangkan strateginya sendiri
berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan, kelompok konsumen yang
menjadi sasaran, harga yang akan dipasang, dan seterusnya. Titik-beratnya
adalah memperkuat daya saing unit bisnis.
nfunctional strategy. pada level yang lebih
rendah, yakni level operasional kita menemukan pula strategi lain. Setiap
fungsi di dalam suatu unit bisnis, biasanya merumuskan strategi tersendiri
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
STRATEGI DAN KINERJA PERUSAHAAN
nDiukur dengan Balanced Scorecard (BSC):
pengukuran kinerja, dimana perspektif finansial diletakkan dalam keseimbangan
dengan 3 persepektif lain, non finansial:
1.Perspektif Pelanggan
2.Perspektif Proses
internal
3.Perspektif Learning and Growth
EMPAT PERSPEKTIF DALAM MENYUSUN STRATEGI
Strategi Finansial,
yakni strategi mengelola pertumbuhan, tingkat keuntungan, dan resiko.
Strategi Pelanggan,
yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk. Ini dilihat
dari kacamata pelanggan.
Strategi Proses
internal, yakni penentuan proses-proses internal strategis, yang mampu untuk
menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.
Strategi Learning and Growth, yakni strategi untuk
menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran organisasi, inovasi dan
pertumbuhan
Menurut Minztberg (1990), ada dua faktor yang menentukan posisi
penyusun strategi dalam organisasi, yaitu
kompleksitas (complexity)
dan
tingkat perubahan (rate
of change).