Senin, 09 Juni 2014

TUGAS SOFTSKILL KELOMPOK (ORGANISASI DAN METODE)


Nama kelompok:  
·       Ade Ivon
·       Ahmad Bachtiar
·       Anan Prabowo
·       Annisa Rahma Fiani
·       Arga Pratama
·       Bramantio
Materi:Strategi dan Kebijakan Organisasi
Kelas 1DB07
RINGKASAN
STRATEGI ORGANISASI dan kebijakan organisasi

Dijelaskan oleh Bateman T.S. dan Snell S.A. (2008:172),   analisis SWOT membantu manajer meringkas fakta-fakta yang relevan dan penting dari analisis eksternal dan internal yang dilakukannya. Mereka kemudian dapat mengenali isu-isu strategis yang utama dan sekunder yang dihadapi oleh organisasi. Strategi yang kemudian dirumuskan oleh manajer itu didasarkan pada analisis SWOT untuk memanfaatkan kesempatan yang tersedia dengan cara mengeksploitasi kekuatan organisasi, menetralkan kelemahannya, dan menghadapi ancaman-ancaman potensialnya. Strategi adalah rumusan arah tindakan yang koheren.

Strategi menurut Pearce, J.A. dan Robinson R.B. (2008:6) ialah rencana berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan. Griffin R.W., (2004:226) mengemukakan strategi ialah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi menurut Suyanto M. (2007:16-18) meliputi strategi korporasi, bisnis serta fungsional. Strategi korporasi menggambarkan sebuah arah perusahaan secara keseluruhan, mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis di lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level devisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, strategi operasi, dan strategi penelitian dan pengembangan.
1.    Strategi korporasi menurut Bateman T.S. dan Snell S.A. (2008:173) adalah mengidentifikasi sekumpulan bisnis, pasar atau industri di mana suatu organisasi bersaing, dan distribusi sumber daya antara badan-badan usaha tersebut. Strategi korporasi terdiri atas: 
2.    Strategi konsentrasi (concentration) berfokus pada suatu bisnis tunggal yang bersaing di industri tunggal
3.    Strategi vertikal (vertical integration) mencakup perluasan wewenang organisasi ke dalam saluran pasokan atau ke distributor. Integrasi ini biasanya digunakan untuk mengurangi ketidakpastian dan mengurangi biaya terkait dengan pemasok dan distributor
4.    Strategi diversifikasi konsentris (concentric diversification) mencakup perpindahan ke dalam suatu bisnis baru yang berhubungan dengan bisnis inti dari perusahaan. Strategi ini dipilih untuk memanfaatkan kekuatan mereka dalam satu bisnis untuk menghasilkan keuntungan dalam bisnis lainnya. Karena bisnis-bisnis ini saling berhubungan maka produk, pasar, teknologi, atau kapabilitas yang digunakan pada satu bisnis dapat ditransfer ke bisnis lainnya
5.    Strategi diversifikasi konglomerasi (conglomerate diversification) merupakan strategi korporasi yang meliputi perluasan ke dalam bisnis-bisnis yang tidak berhubungan. Strategi ini dipilih untuk meminimalkan resiko akibat adanya fluktuasi dalam satu industri.

Bateman T.S. dan Snell S.A. (2008:175-1976), menjelaskan strategi bisnis dibuat setelah tim manajemen tingkat atas dan dewan membuat keputusan stratejik korporasi, para eksekutif harus menentukan cara mereka akan bersaing pada masing-masing area bisnis. Strategi bisnis (business strategy) menjelaskan aksi-aksi utama yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memperkuat posisi kompetitifnya di pasar. Strategi bisnis terdiri atas strategi biaya rendah (low-cost strategies) dan strategi diferensiasi (differentiation strategy). Bisnis yang menggunakan biaya rendah mencoba menjadi lebih efisien dan menawarkan sebuah produk standar, tanpa embel-embel kemewahan apapun.  Bisnis yang menggunakan strategi diferensiasi perusahaan mencoba untuk menjadi unik dalam industri atau segmen pasar pada beberapa dimensi yang bernilai bagi konsumen. Posisi berbeda atau unik ini dalam industri seringkali didasarkan pada kualitas produk yang tinggi, pemasaran serta distribusi yang baik, atau pelayanan yang unggul.

Dijelaskan Bateman T.S. dan Snell S.A. (2008:1976),  strategi fungsional (functional strategies) diterapkan oleh masing-masing area fungsional dalam organisasi untuk mendukung strategi bisnisnya. Area-area fungsional pada umumnya meliputi produksi, sumber daya manusia, pemasaran, penelitian dan pengembangan, keuangan, dan distribusi.
Pengertian Kebijakan
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tatanilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation), kebijakan lebih bersifat adaptif dan intepratatif, meskipun kebijakan juga mengatur “apa yang boleh, dan apa yang tidak boleh”. Kebijakan juga diharapkan dapat bersifat umum tetapi tanpa menghilangkan ciri lokal yang spesifik. Kebijakan harus memberi peluang diintepretasikan sesuai kondisi spesifik yang ada.
Masih banyak kesalahan pemahaman maupun kesalahan konsepsi tentang kebijakan. Beberapa orang menyebut policy dalam sebutan ”kebijaksanaan”, yang maknanya sangat berbeda dengan kebijakan. Istilah kebijaksanaan adalah kearifan yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan kebijakan adalah aturan tertulis hasil keputusan formal organisasi.
Contoh kebijakan adalah: (1) Undang-Undang, (2) Peraturan Pemerintah, (3) Keppres, (4) Kepmen, (5) Perda, (6) Keputusan Bupati, dan (7) Keputusan Direktur. Setiap kebijakan yang dicontohkan di sini adalah bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh obyek kebijakan. Contoh di atas juga memberi pengetahuan pada kita semua bahwa ruang lingkup kebijakan dapat bersifat makro, meso, dan mikro.
Analisis kebijakan adalah suatu aktivitas intelektual dan praktis yang ditujukan untuk menciptakan, menerapkan, secara kritis menilai, dan mengkomunikasikan substansi kebijakan. Proses analisis kebijakan terdiri atas tiga tahap utama yang saling terkait, yang secara bersama-sama membentuk siklus aktivitas yang komplek dan tidak linear.
STRATEGI ORGANISASI
PENGERTIAN (Chandler Jr)
•Penetapan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumberdaya yang diperlukan guna mencapai sasaran-sasaran tersebut.
STRATEGI
•Strategi merupakan penerjemahan dari analisis lingkungan dan analisis terhadap kemampuan internal atau kapabilitas organisasi, yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam struktur organisasi. Sumber: Robbins, 1990: 123
BAGAIMANA STRATEGI DISUSUN
nPLANNING MODE / rasional: yakni mereka yang meyakini bahwa strategi adalah suatu perencanaan atau seperangkat panduan eksplisit yang disusun sebelum organisasi menggambil tindakan
nevolutionary mode / emergent, melihat bahwa strategi tidak mesti berupa suatu perencanaan yang sistematis dan terperinci. Mengambil keputusan strategis secara bertahap atau selangkah demi selangkah, sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.
PENYUSUNAN STRATEGI –Model Rasional
1.Analisis
2.Formulasi
3.Implementasi
 UNSUR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI
empat dimensi pokok dalam strategi (Robbins, 1990: 125),
uInovasisecarakhususdilakukanolehperusahaan-perusahaanyang mengutamakaninovasisebagaisumberkeunggulanbersaing.
uDiferensiasiPasarditujukanuntukmenciptakanloyalitaskonsumenmelaluisuatuprodukataujasayang bersifatunik, dalamartiberbedadariapayang telahadadipasar.
uJangkauan (Breadth) adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan dilayani oleh organisasi: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan.
uPengendalian Biaya (Cost-Control)dimaksudkan adalah sejauh mana perusahaan mengontrol biaya atau anggaran secara ketat.
PERBEDAAN STRATEGI & TUJUAN
·         TUJUAN
mengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends),
tujuan-tujuan organisasi adalah bagian dari strategi.
tujuan-tujuan organisasi lebih mengacu ke dalam (internal), yakni apa-apa yang ingin dicapai berdasarkan kapabilitas dan sumberdaya yang tersedia dalam organisasi;
·         STRATEGI
omengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends) dan cara-cara mencapainya (means).
ostrategi lebih menekankan keluar (eksternal), yakni bagaimana mencocokkan kapabilitas dan sumberdaya internal (kelemahan dan kekuatan organisasi) dengan ”peluang dan ancaman” lingkungan sedemikian rupa agar tujuan-tujuan tersebut dapat
TINGKATAN DALAM STRATEGI ORGANISASI
ncorporate strategy,Untuk perusahaan atau organisasi yang memiliki lebih dari satu unit bisnis.Tujuan dari strategi korporat adalah mengidentifikasi dan mengimplementasikan sinergi di antara unit-unit bisnis
nbussines strategy.Pada level unit bisnis, masing-masing pengelola juga perlu menyusun strategi bagi unitnyaperusahaan multi-bisnis masing-masing divisi akan mengembangkan strateginya sendiri berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan, kelompok konsumen yang menjadi sasaran, harga yang akan dipasang, dan seterusnya. Titik-beratnya adalah memperkuat daya saing unit bisnis.
nfunctional strategy. pada level yang lebih rendah, yakni level operasional kita menemukan pula strategi lain. Setiap fungsi di dalam suatu unit bisnis, biasanya merumuskan strategi tersendiri dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
STRATEGI DAN KINERJA PERUSAHAAN
nDiukur dengan Balanced Scorecard (BSC): pengukuran kinerja, dimana perspektif finansial diletakkan dalam keseimbangan dengan 3 persepektif lain, non finansial:
1.Perspektif Pelanggan
2.Perspektif Proses internal
3.Perspektif Learning and Growth
EMPAT PERSPEKTIF DALAM MENYUSUN STRATEGI
Strategi Finansial, yakni strategi mengelola pertumbuhan, tingkat keuntungan, dan resiko.
Strategi Pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk. Ini dilihat dari kacamata pelanggan.
Strategi Proses internal, yakni penentuan proses-proses internal strategis, yang mampu untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.
Strategi Learning and Growth, yakni strategi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran organisasi, inovasi dan pertumbuhan
Menurut Minztberg (1990), ada dua faktor yang menentukan posisi penyusun strategi dalam organisasi, yaitu
kompleksitas (complexity) dan
tingkat perubahan (rate of change).


TUGAS SOFTSKILL (ORGANISASI DAN METODE)

Perusahaan yang Tidak Dikelola (The Unmanaged Company)

Seminggu sebelum lulus dari sekolah bisnis, Cervantes mulai mencari pekerjaan di San Diego, daerah California. Sementara ia membaca melalui iklan baris, matanya melihat satu iklan yang khusus.

Enerjik, pergi dengan rajin dan giat ingin bergabung dengan perusahaan yang baru dibentuk di bidang pembuangan limbah. Kami mengantisipasi pertumbuhan 500 persen dalam beberapa tahun pertama. Orang yang ingin bergabung dengan tim kami harus melupakan tentang kendala dan peran yang dipaksakan oleh sebagian besar perusahaan. Kami menulis tentang anda, Box 7654. Surat Kabar ini.

Berfikir "apakah saya akan gagal?".Cervantes mengirimkan surat dan resume. Kejutannya, ia menerima telepon sekitar satu minggu kemudian. Marty Berg, si penelepon, mengatakan matahari yang diwakili limbah dan ingin bertemu Cervantes. Kedua pria mengatur waktu yang tepat. Cervantes mengikuti petunjuk untuk sebuah bangunan batako di sebuah wilayah daging panggang dalam kota.

Berg mengawal Cervantes ke sudut bangunan yang hampir kosong. Mereka duduk di dua kursi butut berdekatan dengan meja kerja. “Jangan biarkan penampilan menipu Anda,” kata Berg. “Kami menjadi sesuatu yang besar di sekitar sini. Kami memiliki kontrak satu juta dolar di depan untuk bereksperimen dengan matahari baru yang digerakkan oleh sistem pembuangan limbah padat. Ini adalah gelombang masa depan. Kata iklan kami mengharapkan pertumbuhan 500 persen dalam beberapa tahun pertama, tapi itu aconcervative perkiraan. Salah satu pendiri perusahaan ascientific jenius. Dia pikir dia memiliki ide yang tepat untuk menyembuhkan masalah pembuangan limbah dalam iklim yang cerah. ” “Kedengarannya hebat bagi saya,” kata Cervantes. “Tapi pekerjaan apa yang Anda pikirkan? Aku punya latar belakang bisnis. Aku bisa menjual. Aku bisa memecahkan masalah. Aku bisa membantu anda mengelola perusahaan yang membutuhkan keahlian yang anda cari. "Apa yang akan dijadikan pekerjaan saya?" Sambil tersenyum Berg memandang Cervantes dan berkata, "Pablo, itulah maksud kami mencoba untuk memuatnya di dalam iklan. Tidak ada jabatan dalam limbah Solar, tidak ada deskripsi pekerjaan, dan tidak ada tingkatan manajemen. Kita semua akan menyingsingkan lengan baju dan melakukan apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan.

Kau harus menyingkirkan untuk bergantung tentang teori organisasi klasik kalau bekerja disini. "Kau bermaksud untuk mengatakan, kau akan mencoba memenuhi kontrak 1 juta dollar tanpa melakukan perencanaan apapun, maupun organisasi, ataupun kepemimpinan?""sekarang kau membicarakannya. Di sekitar sini, organisasi tradisional sudah mati. Kami akan bekerja sama sebagai kelompok dan melakukan apa yang perlu dilakukan. " "Tapi setidaknya kau bisa menceritakan apa jabatan saya akan?" tanya Cervantes. "Aku menjadi manajer? Sebuah perwakilan penjualan? spesialis A "?" Ada kau pergi lagi,"kata Berg."Judul tersebut akan relevan di perusahaan perintis kecil kami.Kami mencari bakat dan ambisi. Kami memiliki produk yang tidak konvensional untuk menawarkan masyarakat, jadi kami ingin sebuah perusahaan yang tidak konvensional untuk melaksanakan misi kami. Tidak akan ada peran tetap bagi siapa pun. "Okey, aku tahu intinya. Tapi bagaimana dengan gaji awal saya jika saya bergabung di limbah solar. Apa yang akan kulakukan. "Banyak yang akan tergantung pada apa yang menurut Anda layak dan berapa banyak uang yang ada untuk berbagi di antara kami sendiri.Kami tidak ingin membayar orang tetap upah setiap bulan.

Begitu banyak yang tergantung pada seberapa banyak mereka berkontribusi dan berapa banyak pekerjaan yang kita dapatkan. ” Pada point ini, telepon Berg berdering. Setelah mengobrol beberapa menit, Berg bilang "Aku harus mengawasi keadaan darurat sekarang. Bisakah kau kembali dalam dua puluh menit? Kemudian kau dapat memenuhi pendiri limbah solar. Saya rasa saya melihat beberapa kemungkinan di sini. Aku tahu dia ingin bertemu Anda." Cervantes berjalan menyebrangi jalan untuk membeli minuman ringan di mesin penjual di stasiun . Pikirnya "haruskah aku melompat ke mobil lalu menyalakannya? atau haruskah aku melihat apakah kesempatan ini akan berpotensi besar?"

Pertanyaan:

1. Apa pndapat Anda tentang filosofi pengelolaan limbah solar ?

2. Apakah struktur organisasi Mert Berg akan bekerja? mengapa atau tidak mengapa ?

3. Dari point pentingnya, Berg Marty menggambarkan sebuah utopia atau sebuah lubang ular? Jelaskan alasan Anda.

4. Apa yang harus Pablo Cervantes kerjakan setelah dia selesai mengambil minuman ringannya ?

Jawaban:

1.   Kalau menurut saya pengolahan limbah solar ini sebuah alternative yang bagus dan menguntungkan, karena bagusnya kita dapet mengolah limbah yang tadinya sudah tidak terpakai dapat menjadikan sebuah bisnis.

2.Tidak, karena dalam kasus ini, bisnis yang dijalankan berg masih berumur biji jagung dan dalam kasus ini kita tau juga bahwa belum ada pembagian tugas masing-masing pekerja dalam bisnis nya ini, kemungkinan besar bisnis ini tidak akan bertahan dalam waktu yang lama.

3.  Entahlah, tapi saya kira dalam menjalani sebuah bisnis besar kita tidak bisa menjalankan itu semuanya dengan seorang diri atau duduk diam tanpa ada yang dilakukan.



4. Saya rasa dia harus berpikir berulang kali dalam bisnis yang belum terorgansir ini, ya lebih baik mencari pekerjaan yang lain dan jelas tentunya adalah solusi terbaik.

Rabu, 02 April 2014

Metode dalam Pembelajaran

Metode adalah jalan yang harus kita tempuh dalam rangka memberikan sebuah pemahaman terhadap murid tentang pelajaran yang mereka pelajari. Metode sangat penting an yang harus dimiliki oleh seorang guru sebelum memasuki ruang belajar, dan harus dipakai oleh seorang guru. Metode sangat berpengaruh besar dalam pengajaran dengan metode nilai bisa baik atau bisa buruk, dangan metode pula pembelajaran bisa sukses atau gagal, kebanyakan seorang guru yang menguasai materi akan tetapi bisa gagal dalam pembelajaran karna ia tidak mendapatkan metode yang tepat untuk memahamkan murid.

Oleh karena itu metode sangat berperan penting dalam pendidikan, karna metode merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan asas keberhasilan sebuah pembelajaran. Pada dasarnya pemerintah sudah menetapkan aturan-aturan dengan memberikan jadwal-jadwal pelajaran yang telah disepakati oleh Departemen Pendidikan dan idiologi untuk memperbaharui dunia pendidikan. Hal ini berarti pemerintah telah membatasi kebesan para pendidik untuk menyampaikan materi dengan metode mereka, akan tetapi seorang guru yang profesional akan tetap selalu berkomitmen dengan metode yang biasa ia pakai dalam memberikan keberhasilan pendidikan pada pengajarannya. Pada intinya Apabila metode yang dipakai dengan baik maka hasilnya akan berdampak pada mutu pendidikan yang baik, namun jika metode yang dipakai tidak baik maka hasilnya pun akan berakibat pada mutu pembelajaran yang tidak akan baik juga.


Seyoyanya seorang pendidik harus memberikan perhatian penuh kepada metode baik metode secara umum maupun metode khusus dalam pengajaran agar bisa mencapai keberhasilan yang menjadi tujuan dari pendidikan. Sebagaimana seorang pendidik dituntut mengarahkan kepada pokok-pokok pengajaran yang disampaikan dengan gaya pengajaran yang lama maupun baru; agar bisa mengarahkan peserta didik dan bisa menyampaikan materinya dengan metode-metode pengajaran sehingga dapat dipahami dan dimengerti.


sumber : http://smpitizzuddin07.wordpress.com/2008/11/24/pentingnya-metode-dalam-pembelajaran/

Organisasi dalam Masyarakat

Dalam organisasipun terdapat suatu pengurusan, yakni: ketua, wakil ketua, sekrearis, dan sebagainya. Ini dimaksud untuk menjamin keberlangsungan organisasi tersebut dan terlaksananya tujuan tersebut.

Contoh organisasi kemasyarakatan dengan ruang lingkup paling kecil adalah ibu-ibu PKK. Ini juga dapat dikatakan sebagai orgaisasi, karena adanya struktur kepempinan yang jelas dan tujuan yang jelas. Contoh lainnya Karang Taruna. Organisasi ini salah satu organisasi yang terjun langsung di masyarakat. Organisasi ini adalah kumpulan dari pemuda-pemudi sekitar yang dapat membentuk kegiatan-kegiatan positif untuk lingkungan mereka, misal belajar bersama, membersihkan lingkungan, mengadakan kegiatan yg berhubungan dengan olahraga.

Contoh Jenis Organisasi

1. Formal dan Informal

a. Organisasi formal
Organisasi formal memiliki struktur yang jelas, biasanya memiliki surat-surat untuk mendukung kinerjanya. Dan memilii anggota yang relatif lebih banyak, dibandingkan organisasi informal. Organisasi ini sangat berpengaruh pada kekuasaan, dan tanggung jawab dari divisi masing-masing.
Contoh: DPR, PSSI, POLDA, SSB, perusahaan besar, badan-badan pemerintah,         universitas, dan sebagainya.

b. Organisasi informal
Dibanding organisasi formal, organisasi informal tidak begitu terkait ikatannya dengan organisasi tersebut. Biasanya anggota organisasi ini terlibat atas dasar sukarelawan. Namun dibutuhkan pula kepimpinan yang baik dalam organisasi ini. contoh : karang taruna, ibu-ibu PKK


2. Profit dan Non-Profit

a. Proft
Organisasi profit adalah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mencari laba. Yang mana semua anggotannya ikut dalam organisasi ini mencari uang. Dalam tanda kutip untuk mencari nafkah.
Contoh: sekolah, rumah sakit, dll.

b. Non-profit
Organisasi non profit adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan, dimiliki secara kolektif, kas berasal dari donator. Sebagian besar anggotanya mengikuti karena adanya rasa ingin menolong sesama.
Contoh: PMI dan organisasi di bidang keagamaan.

Ciri-Ciri Organisasi yang Baik
Memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya.
Jelas keberadaan dan posisinya dalam masyarakat.
Memiliki kepengurusan dan susunan manajemen yang jelas pembagian tugasnya.
Mengacu pada manajemen yang sehat
Mendapat tempat di hati masyarakat

Manfaat Organisasi
1.  Mempermudah pencapaian tujuan.
2.  Mengubah pola hidup masyarakat.

3.  Membuka lapangan kerja.

sumber : http://sylvanprakosoo.blogspot.com/2012/01/penting-nya-organisasi-dalam-kehidupan.html

Berorganisasi Baik Untuk Mahasiswa


Organisasi Bagi Mahasiswa
Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika kita mau untuk menjalaninya dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai mahasiswa dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas mahasiswa biasa. Kita harus mengikuti arus pergaulan kampus, tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan kita.
Di kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi rekan-rekan kita yang lain maupun junior yang akan bergabung nantinya.
Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.
Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak.
Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat.
Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat kumpulan orang yang akan mendengar apa yang akan kita ucapkan.
Penulis sendiri dahulunya tidak memiliki skill untuk berbicara sedikitpun. Namun, setelah merasakan hidup berorganisasi, maka terasa sangat membantu disaat perkuliahan. Biasanya penulis hanya duduk-duduk dan mengobrol di belakang, namun setelah berorganisasi penulis lebih tertarik untuk duduk di bagian depan dan bertanya jawab dengan dosen bersama teman-teman lainnya. Itulah kira-kira gambaran yang mungkin bisa memotivasi mahasiswa di lingkungan kita ini memanfaatkan organisasi agar mampu menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa.
Seorang mahasiswa akan mengarungi perjalanan panjang untuk meraih mimpinya sebagai seorang sarjana, kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya. Begitulah kira-kira keinginan semua mahasiswa yang berjuang keras melewati perjalanan panjangnya selama duduk di bangku perguruan tinggi. Perjalanan panjang itu tidak boleh disia-siakan, karena kita harus bisa memanfaatkan segala hal yang baik untuk memberi hasil positif bagi diri kita sendiri. Akan lebih baik jika kita juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain.
Bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesame mahasiswa di kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam perkuliahan.
Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.


MENAKAR PENTINGNYA ORGANISASI MAHASISWA

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa1. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia. Menjawab pertanyaan seberapa penting organisasi mahasiswa terdapat  berbagai metode. Dalam kesempatan ini penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.
Secara yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) organisasi mahasiswa telah memiliki payung hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60 tahun 1999 tt Perguruan Tinggi yang kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia NOMOR 155 /U/1998. Banyak hal yang dijelaskan dalam peraturan tersebut baik kedudukun, fungsi, tanggung jawab, hingga mengenai persoalaan pendanaan yang dapat berasal dari kampus atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan. Hal ini berakibat bahwa secara konstitusional organisasi mahasiswa di akui dan memiliki hak-hak serta kewajiban yang melekat sesuai peraturan tersebut.
Metode kedua yaitu pembedahan secara filosofis, persoalan fakta sejarah bahwa mahasiswa melalui organisasinya telah berkontribusi dalam pengawalan proses perubahan bangsa rasanya tak perlu banyak kita bahas. Penulis justru ingin mengemukakan apa yang dicetuskan oleh Paulo Freire (1921-1997) salah seorang tokoh pendidikan asal Amerika Latin. Paulo freire dalam konsepnya berusaha merubah sistem pendidikan gaya Bank yang banyak diterapkan di banyak negara maju (lebih lanjut silakan cari tt Pailo Freire) menuju sistem pembelajaran pemecahan masalah. Bahwa sistem pendidikan dimana pengajar lebih tau, pembelajaran hanya proses transfer ilmu dan pembelajaran teks book sangatlah tidak cocok dengan Negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan metode tersebut cenderung menciptakan pola pikir yang mekanis dan memposisikan diri menjadi tenaga kerja siap pakai. Seharusnya sistem pendidikan yang dibangun juga melibatkan peserta didik sebagai bagian pokok ( subjek pembelajaran ) yang memiliki peran yang sama dalam ruang pendidikan. Dan hal yang dibicarakan dalam kelas haruslah mengenai persoalan terdekat dari peserta didik. Dengan melihat hal tersebut jelaslah ormawa merupakan lingkungan yang sesuai menurut konsep poulo freire dimana kita belajar langsung mengenau tata kelola administrasi, manajemen organisasi, manajemen konflik, yang kemudian menciptakan mental dan jiwa organisasi yang kuat.
Pisau analisa terakhir yaitu pembedahan secara sosiologis atau kemanfatan untuk masyarakat banyak. Menilik kembali pada landasan operasional Organisasi mahasiswa yaitu Tri Dharma perguruan tinggi dalam poin tiga kita temukan “pengabdian masyarakat”, kemudian hal inilah yang menjadi ruh dalam proses penyusunan program-program kerja organisasi. Maka banyak kita temukan di berbagai organisasi yang memasukan program pengabdian masyarakat bahkan membentuk divisi khusus di dalamnya. Mungkin persoalannya kemudian seperti apa bentuk pengabdian tersebut apakah telah mencapai tahapan pemberdayaan berkelanjutan atau masih bersifat sporadik “datang –tinggal - kembali tahun depan”.
Terlepas dari argumen apapun yang kita bangun mengenai pentingnya organisasi mahasiswa, rasanya kritik otokritik tetap perlu dilakukan guna mengukur tahapan kerja-kerja organisasi yang telah kita lakukan, seberapa besar manfaat yang telah kita lakukan bagi mahasiswa, kampus, bahkan Bangsa dan Negara. Seberapa sering kita turun dalam persoalan realitas kehidupan di sekitar kita, anak putus sekolah, penggusuran, teknologi pertanian, kurang gizi dan berbagai persoalan dekat lainnya. Atau mungkin kita masih masih berkutat pada konflik-konflik internal yang melelahkan belum juga melakukan komunikasi, kordinasi, bahkan konsolidasi.

Manfaat Berorganisasi Bagi Mahasiswa
Beberapa manfaat berorganisasi bagi mahasiswa, yaitu:
1.      Memperluas pergaulan
2.      Meningkatkan wawasan/pengetahuan
3.      Membentuk pola pikir yang lebih baik
4.      Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
5.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6.      Melatih leadership (kepemimpinan)
7.      Belajar mengatur waktu
8.      Memperluas jaringan (networking)
9.      Mengasah kemampuan social
10.  Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya

Tips agar organisasi bermanfaat
Beberapa tips bisa Anda jadikan pegangan dalam memilih organisasi, agar organisasi itu sesuai dan bermanfaat bagi Anda, antara lain:
1.      Lihat visi dan misi organisasi itu
2.      Pelajari jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan minat, kemampuan dan waktu luang Anda?
3.      Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu. Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari kemungkinan Anda menduduki posisi itu.
4.      Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
5.      Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi lain yang lebih sesuai.

Manfaat Ikut Organisasi Mahasiswa di Kampus
Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu. Dengan catatan, kamu berperan sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar, kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu peroleh? Soft skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya:
1.      Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.

2.      Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.

3.      Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru.

4.      Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu.

5.      Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.


Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi.

sumber :
http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html
http://www.facebook.com/notes/bem-upn-veteran-jakarta/menakar-pentingnya-organisasi-mahasiswa/157873747597559 
http://uripsantoso.wordpress.com/2011/12/04/manfaat-organisasi-bagi-mahasiswa/
http://tkampus.blogspot.com/2012/04/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html